Sunday, December 27, 2009

2012

. Sunday, December 27, 2009
0 comments

Anda sudah menonton film 2012 ? Meskipun Anda belum menonton film ini, saya berani memastikan, Anda sudah mendengar tentang film ini yang tentu saja banyak yang pro dan kontra nya. Semakin banyak dipertentangkan, semakin besar animo masyarakat untuk menonton film ini.


Buktinya, tiket yang terjual di tiap bioskop selalu ludes terjual. Bahkan penonton rela antre untuk mendapatkan tiket, dan ada yang jauh-jauh hari sudah memesannya.


Membicarakan masa depan memang menarik bagi banyak orang. Rasa ingin tahu orang-orang tentang masa depan membuat film ini laris manis bak kacang goreng.


Terlepas dari pro dan kontra film 2012, namun ada hikmah yang dapat kita ambil dari sisi bisnis. Yaitu apa yang akan terjadia di masa mendatang. Apakah betul kejadian seperti film 2012 tersebut benar-benar bakal terjadi ? Sebagian besar memang tidak mempercayainya.


Saya tidak akan membahas kebenaran film tersebut, namun lebih dari sisi bisnisnya dan peramalan untuk masa mendatang. Bagi seorang pebisnis, meramal masa depan merupakan suatu keharusan. Apa yang akan terjadi tahun depan, atau lebih jauh lagi ke depan, apa yang akan terjadi 5 tahun yang akan datang ? Dapatkah kita meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan ?


Meramal untuk masa mendatang memang sangat sulit dan membutuhkan kepiawaian. Namun ada teknik-teknik yang dapat digunakan untuk melihat situasi bisnis masa depan. Alat-alat atau metode yang digunakan dapat berupa alat statistik seperti metode least square, regresi linier, exponential smoothing, dan masih banyak metode statistik lainnya. Sudah banyak pula software yang bisa membantu peramalan di masa depan. Namun statistik atau software itu hanya bisa digunakan kalau ada data apa yang telah terjadi di masa lalu dan di masa sekarang. Tanpa itu, metode statistik tidak akan banyak berguna.


Kemampuan untuk menganalisis data masa lampau dan masa kini juga turut menentukan ‘peramalan’ di masa depan. Pada waktu saya mengajar mata kuliah Sales Force Management, banyakmahasiswa yang kesulitan dalam menentukan perkiraan penjualan di masa depan karena tidak mempunyai data yang akurat. Bahkan perusahaan-perusahaan besar pun kadang membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk membuat peramalan karena tidak tersedianya data yang akurat.


Di luar dari metode statistic tersebut di atas, kemampuan meramal di masa depan ditentukan oleh ketajaman seorang pebisnis atau pemimpin perusahaan dalam melihat situasi bisnis di masa depan dan akan menentukan ‘nasib’ perusahaan yang dipimpinnya. Ketajaman ini bisa diperoleh lewat ‘intuisi’ yang sudah terasah karena pengalaman yang telah diperolehnya.


Perusahaan-perusahaan yang maju adalah perusahaan yang mampu melihat ke masa depan. Pemimpinnya biasanya memiliki visi yang tajam dalam melihat masa depan, sehingga tindakan-tindakan yang dilakukan sangat kreatif dan inovatif untuk mengantisipasi apa yang sudah ‘diramalkan’ di masa depan tersebut. Banyak pemimpin yang bisa mengambil keputusan dengan tepat karena kemampuannya meramalkan masa depan.


Bapak Garuda Sugardo bisa disebut pemimpin paling visioner di negeri ini (Indonesia) yang kerap disebut sebagai "Bapak Seluler Indonesia". Ia sangat berjasa bagi lahir dan berkembangnya TELKOMSEL dan TELKOMFlexi.


Tentu saja kita semua tidak bisa memastikan apakah kejadian-kejadian yang sudah diramalkan akan betul-betul terjadi, karena banyak hal bisa terjadi secara tidak terduga. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi peramalan yang dilakukan yang tidak mungkin semuanya bisa dimaksukkan ke dalam model tadi.


Namun bagaimana pun, seorang pebisnis tetap harus mencoba meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan khususnya untuk mengantisipasi tindakan-tindakan yang akan dilakukan agar bisa menang dalam kompetisi.


2012 memang film fiksi, tetapi tetap menarik karena berbicara tentang masa depan. Sudah sepantasnya menjadikan perusahaan berpikir tentang masa depan seperti film 2012 tersebut.


Apa yang akan terjadi dengan bisnis Anda di tahun 2012 ? Semuanya ditentukan oleh kemampuan Anda dalam mengantisipasinya dengan tindakan-tindakan saat ini.


Selamat bekerja !

Read More »»

Thursday, December 24, 2009

Proses dan Hasil

. Thursday, December 24, 2009
0 comments

Kemain saya berdebat dengan teman saya tentang “konsep proses” dan “konsep hasil”. Apa bedanya ? Cobalah Anda simak percakapan berikut.

“Apa yang bisa Anda lakukan pada proyek ini besok ?”


“Kita akan mengadakan pembahasan dengan tim yang sudah dibentuk”.


“Apa tujuan pembahasan itu ?”


“Kita akan mencoba mencari solusi agar proyek ini bisa disetujui oleh BOD”.


Ini bukanlah jawaban bagus. Mencoba bukan tindakan bagus. Mencoba berarti tidak berkomitmen, karena mencoba mencari solusi . Jika Anda mendatangi sebuah pertemuan pembahasan dengan tujuan sekedar ‘mencoba’, maka Anda akan gagal !


Suatu kali Anda bertanya,”Bisakah Anda membereskannya sampai besok siang ?”, jawaban staff Anda “Akan saya coba”, jangan pernah dipercayai, paling tidak, cobalah untuk tidak percaya.


Saya teringat dengan pidato seorang direktur lembaga pendidikan pada waktu saya diundang mengikuti wisuda mahasiswa. Beliau bercerita, pada waktu wawancara melamar kerja pertama kali, beliau ditanya,"Bisakah Anda membuat laporan keuangan?". dengan mantap beliau menjawab,"Bisa pak !".


Dengan komitmen penuh, beliau kemudian membuktikan diri bahwa beliau sanggup berkat komitmen itulah beliau berhasil diterima bekerja pertama kali.


Banyak orang yang menganggap “proses” sebagai solusi yang memuaskan, padahal itu SALAH. Memperoleh “hasil” itulah solusi yang memuaskan.


Read More »»

Start from SMALL !

.
0 comments

“Perjalanan beribu mil dimulai dengan satu ayunan langkah”.


Demikian pepatah yang sering kita dengar. Untuk memulai sesuatu kita tidak bisa menyelesaikanya sekaligus. Seperti halnya perjalanan di atas, kita harus mulai dari yang kecil. Jika hendak menempuh perjalanan, sepertinya mustahil untuk melewati nya. Mulaiah selangkah demi selangkah.


Sama halnya untuk memakan ikan hiu, kita tidak bisa melakukannya sekaligus, tetapi harus dengan memotong-motong ikan hiu itu menjadi potongan-potongan kecil. Nampaknya mustahil kalau kita sekaligus memakan ikan hiu tersebut.


Dapatkah Anda mematahkan sapu lidi sekaligus ? Saya berani bertaruh, Anda tidak bisa. Kecuali kalau Anda mengambil satu demi satu atau beberapa lidi kemudian mematahkannya satu per satu, barulah Anda bisa berhasil.


Bagaimana cara Anda membaca buku setebal 400 halaman ? Melihat buku yang tebal tersebut, mungkin hati kita akan ciut. “wah… tebal amat !”. Namun kalau kita lihat bab per bab, kemudian halaman- per halaman, kita akan menjadi semangat. Mustahil membaca buku sekaligus ! Kita harus memualinya bab per bab dan halaman per halaman. Sesuatu yang mustahil kelihatannya, akhirnya menjadi mungkin. Anda pun bakal terkagus-kagum melihat hasilnya.


Mulailah dari yang kecil, berdikit-dikit menjadi bukit. Melakukan sesuatu harus direncanakan. Pecahlah pekerjaan Anda menjadi bagian-bagian yang mudah dikerjakan. Tetapkan tenggat yang pendek dan penuhi itu. Anda akan berhasil menyelesaikannya.


Selamat bekerja.

Read More »»

Customer Analysis

.
0 comments

Analisis tentang pasar merupakan hal yang sangat penting dalam membuat marketing plan. Setiap marketing plan seharusnya mampu memberikan penjelasan yang lengkap tentang segmentasi pasar, target market dan forecasting.


Analisis ini termasuk informasi detail dari setiap segmen dan target market. Untuk membuat marketing plan yang efektif khususnya dalam hal pengetahuan Anda tentang customer Anda, Anda harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini :

  • - Siapa customer Anda ?
  • - Di mana mereka ?
  • - Apa kebutuhan mereka ?
  • - Bagaimana mereka membuat keputusan pembelian ?
  • - Berapa banyak mereka membeli atau berapa mereka menghabiskan uang mereka di tempat Anda?
  • - Seberapa sering mereka ke tempat Anda ?
  • - Di mana saja mereka dapat memperoleh produk Anda ?
  • - Dengan siapa mereka membeli ?
  • - Dari mana mereka tahu produk Anda ?
  • - Berapa penghasilan mereka ?
  • - Dan lain-lain informasi yang dibutuhkan


Pada prinsipnya, pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan tergantung pada informasi apa saja yang ingin Anda dapatkan, atau bagaimana Anda memandang bisnis Anda, namun dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan dalam penyusunan marketing plan.


Jika memungkinkan, Anda dapat membagi pasar Anda lebih detail lagi, misalnya rumah tangga berdasarkan pendapatan, ukuran perusahaan, pendidikan para pekerja, dan berbagai faktor lain. Anda juga dapat membagi target customer Anda berdasarkan psikografi. Inilah yang disebut sebagai core element dari sebuah marketing strategy.


Secara umum, menurut Kotler, mengenal customer Anda dapat Anda ajukan dengan pertanyaan-pertanyaan 5W + 1H yaitu

  • - Who (Who buys and uses the product), include heavy users
  • - What customer buy and how they use it
  • - Where customer buy
  • - When customer buy
  • - Why customer choose
  • - How customer choose or uses your product

Pemasaran tidak mungkin efektif tanpa memahami customer Anda baik customer potensial maupun customer saat ini. Semakin baik pemahaman Anda terhadap customer Anda, maka semakin baik pula Anda dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan customer. Kenali siapa customer Anda, dari mana mereka mengetahui Anda, apa saja yang disukai atau tidak disukai customer Anda.

Read More »»

Monday, November 30, 2009

Manajemen Pemasaran

. Monday, November 30, 2009
0 comments

PENDAHULUAN

Memiliki kemampuan yang hebat di bidang permodalan, personalia yang cakap, maupun skedul dan perencanaan produksi yang mantap saja tidak ada gunanya, tanpa disertai kemampuan menjual yang memadai. Sebagaimana diketahui, tujuan perusahaan membuat atau menghasilkan barang dan jasa adalah untuk dijual sehingga dapat dipetik sejumlah keuntungan tertentu. Oleh karena itu, seorang manajer perusahaan harus mengetahui dasar-dasar manajemen pemasaran.

PENGERTIAN PEMASARAN

Menurut Philip Kotler :

“Marketing (management) is the process of planning and executing the conception, pricing, and distribution of ideas, goods, and services to creates exchanges that satisfy individual and organization goals.”

Menurut American Marketing Association :

“Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.”

Proses pemindahan barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen tidaklah sesederhana namanya. Jangkauan pemsaran sangatlah luas. Berbagai tahap kegiatan harus dilalui oleh barang dan jasa sebelum sampai ke tangan konsumen. Ruang lingkup yang luas itu kemudian dapat disederhanakan menjadi empat kegiatan utama, yang lazim disebut dengan 4P dalam pemasaran. Unsur-unsur 4P adalah :

· Product (produk) : menyangkut penetapan harga jual barang yang sesuai dengan kualitas barang dan dapat dijangkau oleh konsumen.

· Price (harga) : menyangkut penetapan harga jual barang yang sesuai dengan kualitas barang dan dapat dijangkau oleh konsumen.

· Place (tempat) : menyangkut pemilihan cara pendisribusian barang/ jasa sehingga sampai ke tangan konsumen.

· Promotion (promosi) : menyangkut pemilihan kebijaksanaan promosi yang tepat, sesuai dengan barang atau jasa yang ditawarkan.

PERKEMBANGAN KONSEP PEMASARAN

Konsep pemasaran telah berubah dari waktu ke waktu. Dalam situasi bisnis saat ini, konsep customer berada di depan. Terdapat lima konsep pemasaran yang telah berkembang untuk dijadikan pedoman, , yaitu :

· Konsep Produksi (Production Concept)

Konsep atau tahap ini berorientasi pada produksi, di mana para manajer perusahaan memusatkan perhatian untuk mencapai efisiensi yang tinggi dan distribusi yang luas. Pada konsep ini permintaan lebih banyak daripada penawaran.

· Konsep Produk (Product Concept)

Pada konsep produk, perusahaan berupaya memproduksi produk yang berkualitas tinggi. Tugas manajemen adalah membuat produk yang berkualitas karena ia beranggapan konsumen menyukai produk berkualitas.

· Konsep Penjualan (Selling Concept)

Pada konsep ini manajer berorientasi pada produk dengan volume penjualan yang tinggi. Tugas manajemen adalah meningkatkan volume penjualan karena manajemen beranggapan bahwa perusahaan perlu mengadakan kegiatan penjualan dan promosi yang gencar.

· Konsep Pemasaran (Marketing Concept)

Konsep pemasaran menekankan bahwa kunci mencapai tujuan organisasi adalah bahwa perusahaan harus lebih efektif dibandingkan pesaing dalam menciptakan, mengirim dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang dipilih. Konsep pemasaran merupakan suatu filosofi bisnis, bagaimana mencapai laba melalui kepuasan konsumen.

TUJUAN PERUSAHAAN


Semua perusahaan harus menetapkan tujuan perusahaan, untuk produk maupun jasa yang ditawarkan. Apa yang ingin dicapai oleh perusahaan, produk atau jasa nya ?

Menetapkan tujuan merupakan bagian yang penting sebab tujuan akan memfokuskan kegiatan perusahaan pada tujuan-tujuan spesifik untuk periode waktu yang telah ditentukan dan untuk memotivasi setiap karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Secara sederhana, tujuan harus memuat unsur SMART, yaitu :

· Spesifik yaitu tujuan harus spesifik tentang apa yang diinginkan.

· Measurable yaitu suatu tujuan harus dapat diukur

· Achievable yaitu suatu tujuan dapat dicapai. Apakah tujuan yang Anda tetapkan yakin dapat Anda capai ?

· Realistic yaitu suatu tujuan yang ditetapkan dipertimbangkan sesuai dengan kemampuan Anda agar realistik

· Time yaitu ada jangka waktunya, kapan atau berapa lama tujuan tersebut harus dapat dicapai.

Tujuan biasanya berupa target-target tertentu secara terukur. Ukurannya antara lain :

· Sales volume, bisa dalam rupiah (dolar) atau unit.

· Market share yaitu persentase dari total pasar

· Profit, yaitu keuntungan dalam rupiah atau dolar.

· Pertumbuhan, yaitu seberapa besar (persen) bisnis Anda tumbuh dari sebelumnya.

MARKETING MIX

Strategi pemasaran diwujudkan dalam berbagai bentuk. Ada 4 unsur pokok yang dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat strategi pemasaran. Keempat unsur tersebut sering disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix) yaitu Product, Price, Place dan Promotion.

Product (Produk)

Ketika perusahaan akan meluncurkan produk ke pasar, perusahaan harus mengajukan sejumlah pertanyaan sebagai dasar penentuan strategi produk :

· Kepada siapa produk akan dijual ?

· Apa manfaatnya bagi mereka ?

· Bagaimana memposisikan produk tersebut di pasar atau di antara para pesaing ?

· Apa perbedaan atau sesuatu manfaat yang berbeda yang ditawarkan produk tersebut dibandingkan pesaing ?

Produk dapat dilihat sebagai bundle of benefits seperti dikatakan oleh P.Tailor berikut : ‘Marketing is not about providing products or services it is essentially about providing changing benefits to the changing needs and demands of the customer’ (P.Tailor 7/00)

Konsep tersebut dapat digambarkan seperti yang disampaikan oleh Kotler dalam gambar berikut :

· Level 1: Core Product. Apa manfaat inti dari produk tersebut ?

· Level 2 Actual Product: Strategi pada level ini meliputi branding, adding features and benefits untuk memastikan bahwa profuk memberikan manfaat yang berbeda dari competitor.

· Level 3: Augmented product: yaitu manfaat-manfaat tambahan yang ditawarkan dari suatu produk. Misalnya, after sales service, garansi, delivery dan sebagainya.

Dalam menempatkan produk di pasar, beberapa factor perlu dipertimbangkan yaitu :

· Product design – yaitu berupa desain atau kemasan produk.

· Product quality: kualitas harus konsisten dengan elemen-elemen lain dari marketing mix. Misalnya harga yang tinggi biasanya merefleksikan bahwa produk tersebut berkualitas.

· Marketing Mix: Price

Price (Harga)

Harga merupakan unsur yang paling penting dalam marketing mix. Harga memasukkan unsur biaya produksi dan desain produk, distribusi dan biaya promosi. Harga harus mendukung dan memasukkan unsur-unsur ini. Penetapan harga dapat dipengaruhi oleh factor-faktor berikut :

· Fixed and variable costs.

· Persaingan

· Tujuan perusahaan

· Strategi positioning yang diinginkan.

· Target pasar dan kemampuan pasar.

Perusahaan dapat menetapkan sejumlah strategi harga yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Strategi harga yang dapat dilakukan adalah :

· Penetration pricing: Diterapkan bila perusahaan menetapkan harga murah untuk meningkatkan penjualan atau market share.

· Skimming pricing: Perusahaan menetapkan harga pertama kali dengan harga tinggi. Kemudian tahap demi tahap atau perlahan-lahan perusahaan menurunkan harganya.

· Competition pricing: Menetapkan harga berdasarkan harga rata-rata yang ada di pasar.

· Product Line Pricing: Harga yang berbeda ditetapkan karena produk yang sedikit berbeda dalam lini produk tersebut misalnya berbeda dalam hal fitur produk atau manfaat produk.

· Bundle Pricing: perusahaan menetapkan harga dengan mengemas produk dengan bundle tertentu untuk menurunkan harga.

· Psychological pricing: Perusahaan menetapkan harga dengan mempertimbangkan aspek psikologis konsumen misalnya, harga Rp 999.000.

· Premium pricing: harga ditetapkan tinggi untuk menunjukkan bahwa produk tersebut berkualitas.

· Optional pricing: harga ditetapkan berbeda-beda sesuai dengan fitur yang diminta oleh konsumen. Misalnya computer dengan spesifikasi berbeda maka harganya pun juga berbeda.

Place (Tempat atau distribusi)

Place berarti dua hal, yaitu tempat berjualan dan saluran disribusi. Perusahaan harus mendistribusikan produk kepada konsumen akhir pada tempat yang tepat dan waktu yang tepat.

Membangun saluran distribusi merupakan kendala tersendiri. Diperlukan armada yang besar (modal) untuk bisa menjangkau konsumen. Distribusi yang merata dapat dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain atau distributor.

Ada dua tipe metode saluran distribusi yang dapat digunakan yaituindirect distribution (distribusi dengan menggunakan perantara) atau Direct distribution (dilakukan langsung oleh perusahaan).

Strategi Distribusi

· Intensive distribution: Biasanya digunakan untuk mendistribusikan produk-produk kebutuhan sehari-hari, harga murah atau impulse purchase products seperti minuman, gula dan sebagainya.

· Exclusive distribution: Digunakan untuk distribusi produk yang terbatas atau lokasi terbatas. Produk biasanya harganya mahal dan membutuhkan peranatar untuk penjualan produk.

· Selective Distribution: dengan menjual produk pada beberapa outlet secara selektif. Misalnya, computer, televise, peralatan rumah tangga dll.

Promotion (Promosi)

Produk yang bagus tidak akan dikenal jika tidak dipromosikan. Strategi promosi atau promotional mix meliputi :

· Advertising: Adalah bentuk promosi dengan mengunakan mass media (baik media cetak, atau elektorik).

· Public relations: Adalah promosi dengan menggunakan cara-cara menanamkan citra positif dan hubungan yang positif dengan berbagai pihak.

· Sales promotion: Biasanya dilakukan untuk mendongkrak penjualan dalam jangka pendek. Bentuknya biasanya berupa diskon, kupon, atau penawaran-penawaran khusus.

· Personal selling: menjual produk secara tatap muka, dikenal dengan kegiatan penjualan.

· Direct Mail: Yaitu dengan mengirinkan surat langsung kepada target pasar.

SEGMENTASI, TARGETING, DAN POSITIONING

Jantung dari strategi pemasaran modern adalah segmenting, targeting, and positioning (STP) yaitu segmentasi, target pasar dan posisi pasar.

Pemasaran sasaran mencakup tiga hal yaitu

· Segmentasi pasar (market segmentation), yaitu usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis produk tertentu dan dengan bauran pemasaran tertentu.

· Menetapkan pasar sasaran (market targeting), yaitu kegiatan menilai dan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.

· Penempatan produk (product positioning), yaitu kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terinci.

Langkah utama pemasaran sasaran tersebut dapat digambarkan secara visual dalam gambar 1 berikut :



Segmentasi Pasar


Menetapkan pasar sasaran


Penempatan produk

1

Identifikasi dasar-dasar segmentasi


3.Mengembangkan metode penilaian atas daya tarik segmen


5. Merumuskan penempatan produk pada masing-masing segmen yang dipilih segbagai sasaran

2

Mengembangkan profil setiap segmen


4. Memilih segmen yang akan dimasuki


6. Mengembangkan bauran pemasaran bagi masing-masing segmen yang dipilih sebagai sasaran..

Segmentasi Pasar (Market Segmentation)

Segmentasi pasar adalah proses pengelompokan-pengelompokan pasar ke dalam kelompok pembeli yang potensial dengan kebutuhan yang sama dan atau karakteristik yang disukai serta memperlihatkan hubungan pembelian yang sama pula.

Pasar terdiri dari banyak pembeli. Setiap pembeli berbeda dalam satu atau banyak hal, dapat berupa keinginan, sumber daya, lokasi geografis, sikap membeli danpraktek membeli.

Dasar Membuat Segmentasi Pasar

Dengan memperhatikan karakteristik konsumen, maka variable-variabel yang digunakan untuk mensegmentasikan pasar konsumen adaalaah ;

· Segmentasi secara geografis : membagi-bagi pasar berdasarkan neara, propinsi, kabupaten dan seterusnya.

· Segmentasi secara demografi : membagi-bagi pasar berdasarkan usia, seks, jenis kelamin, penghasilan dan lain-lain.

· Segmentasi psikografis : membagi pasar berdasarkan kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas social, gaya hidup atau berbagai cirri kepribadian seperti sikap.

· Segmentasi perilaku : membagi pasar berdasarkan kesempatan penggunaan manfaat yang dicarim status kesetiaan dan lain-lain.

Tabel berikut ini menggambarkan berbagai cara untuk membuat segmentasi.

Dasar Segmentasi

Contoh Segmentasi

Dasar Segmentasi

Contoh Segmentasi

Geografis-demografis


Konsumen Organisasi


Populasi (orang atau organisasi)

Utara, Selatan, Timur, barat. domestik, internasional

Penggunaan produk

Untuk diproduksi lanjut, untuk kebutuhan operasi, menjual kembali kepada yang lain

Ukuran kepadatan jaringan

Kecil, sedang dan besar



Jaringan

Kota, pinggir kota, desa

Ukuran perusahaan

Kecil, sedang, besar

Transportasi

Transportasi umum, jenis kendaraan, pejalan kaki

Pola pertumbuhan industri

Lambat, sedang, tinggi

Cuaca

Hujan, kemarau

Pola pertumbuhan perusahaan

Rendah sedang, tinggi

Biaya hidup

Rendah, sedang, tinggi

Umur perusahaan

Baru, 5 tahun, 10 tahun dst.





Demografis Personal


Gaya Hidup Konsumen


Konsumen akhir




Umur

Anak-anak, remaja, dewasa, usia lanjut

Kelas sosial

Rendah, sedang, tinggi

Jenis kelamin

Laki-laki, perempuan

Siklus hidup keluarga

Keluarga muda, keluarga lanjut dst.

Pendidikan

SD, SMP, SMU, Universitas

Struktur pembelian

Informal-formal. Otonom, join

Mobilitas

Menetap, berpindah-pindah

Tingkat penggunaan

Rungan ,sedang, berat

Pendapatan

Rendah, sedang, tinggi

Pengalaman penggunaan loyalitas merek

Tidak pernah, pernah, selalu tidak, agak loyal

Pekerjaan

Buruh, profesional, pegawai

Kepribadian

Introvert, dapat dibujuk, tidak dapat dibujuk

Status perkawinan & ukuran rumah tangga

Lajang, menikah dengan 1, 2, 3 atau lebih anggota keluarga

Sikap

Netral, positif, negatif

Etnis

Jawa, Sunda Padang, Batak, Dayak dll.

Motif

Segmen manfaat

Syarat-syarat segmen yang baik

Sebelum suatu segmen dimasuki ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi :

· Apakah segmen itu cukup besar ?

Segmen yang dipilih hendaknya cukup potensial dalam arti besar pasarnya dapat menjamin kontinuitas produksi sesuai dengan harga yang bersedia dibayar.

· Apakah ada daya belinya ?

Populasi yang besar dalam sebuah segmen belum menjamin keberhasilan. Pertanyaannya adalah apakah pasar itu memiliki daya beli yang memadai dan kesediaan membeli (willingness to buy)

· Apakah dapat dibedakan dengan segmen lainnya ?

Sebuah segmen yang baik harus dapat dibedakan dengan jelas dengan segmen-segmen lainnya di sisi kiri dan kanannya.

· Apakah sudah ada pesaing lain yang menguasai segmen itu ?

Sebuah segmen yang menarik tidak selalu terbuka utuk semua pendatang baru. Kadang untuk segmen tersebut sudah ada pemain sebelumnya yang membuat rintangan (hambatan) tertentu. Perlu dipertinbangkan berapa biaya untuk memasukinya termasuk berapa lama modal akan kembali.

· Apakah pasar ini dapat dijangkau (accessible) ?

· Apakah kita memiliki sumber daya yang memadai ?

Mensegmentasikan Pasar Industri

Pasar industri dapat disegmentasikan secara geografis atau menurut manfaat yang dicari,status pengguna,tingkat penggunaan dan status loyalitas.Dapat juga menggunakan beberapa variable tambahan seperti demografik(industri,ukuran perusahaan),karekteristik operasi,pendekatan pembelian,factor-faktor situasional dan karakteristik pribadi.

Dalam industri terpilih,perusahaan lebih lanjut dapat mensegmentasi berdasarkan ukuran pelanggan dan lokasi geografik.Dan dalam suatu industri sasaran dan ukuran pelanggan tertentu,dapat disegmentasi berdasarkan pendekatan dan kriteria pembelian

Menentukan Pasar Sasaran (Market Targeting)

Targeting adalah proses penyeleksian produk atau pelayanan terbaik sehingga benar-benar berada pada posisi yang terbaik guna keberhasilan perusahaan.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

· Evaluasi segmen-segmen pasar, yaitu

Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda-beda, ada tiga factor yang perlu diperhatikan yaitu :

- Pertumbuhan dan besarnya segmen

- Daya tarik struktural segmen

- Sasaran dan sumber daya perusahaan

· Memilih Segmen Pasar

Setelah itu memutuskan segmen mana dan berapa banyak, merupakan masalah seleksi pasar sasaran. Pasar sasaran terdiri dari kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani oleh perusahaan. Ada lima pola dalam pemilihan pasar sasaran yaitu :

· Konsentrasi pada pasar tunggal (single segment concentrated), yaitu perusahaan hanya mengkonsentrasikan pada satu segmen pasar. Segmen mana mungkin yang tidak dimasuki para pesaing atau segmen yang andal untuk ekspansi ke segmen yang lain.

· Spesialisasi selektif (selective specialization), yaitu perusahaan memilih sejumlah segmen dari sekian banyak segmen yang sesuai dengan tujuan dan sumber daya perusahaan.

· Spesialisasi pasar (market specialization) : perusahaan menyediakan berbagai macam produk untuk satu kelompok saja.

· Spesialisasi produk (product specialization) : perusahaan mengkonsentrasikan pada satu produk tertentu yang dibutuhkan berbagai kelompok segmen.

· Peliputan pasar secara penuh (full market coverage) : perusahaan berusaha menyediakan semua produk untuk semua kelompok segmen (pelanggan)

Strategi yang dapat dipilih adalah :

· Pemasaran yang tidak dibedakan (undifferentiated marketing), yaitu perusahaan hanya menyediakan satu macam produk untuk semua kelompok (segmen). Jadi tidak membeda-bedakan produk untuk semua segmen.

· Pemasaran yang dibedakan (differentiated marketing), yaitu perusahaan merancang dan memproduksi bermacam-macam produk untuk beberapa segmen.

· Pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing), yaitu perusahaaan memilih pangsa pasar yang luas dari satu atau sedikit segmen pasar daripada memilih pangsa pasar yang sedikit pada pasar yang luas. Hal ini dilakukan karena biaya dan kemampuan terbatas.

Positioning (Menetapkan Posisi Untuk Keunggulan Bersaing)

Posisi Produk adalah cara produk ditetapkan oleh konsumen berdasarkan atribut penting-tempat yang diduduki produk dalam ingatan konsumen dalam hubungan dengan produk pesaing.

Produk dapat diposisikan berdasarkan : atribut produk spesifik, manfaat yang diberikan, peristiwa penggunaan/kesempatan, dibandingkan dengan pesaing,dan untuk kelas produk yang berbeda. Menetaapkan posisi terdiri dari langkah-langkah berikut :

· Mengidentifikasi keunggulan bersaing yang mungkin

Yaitu keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih besar kepada konsumen, dengan harga lebih rendah, maupun dengan memberikan manfaat lebih besar karena harganya lebih tinggi. Jadi memposisikan produk diawali dengan pembedaan (diferensiasi) atas dasar :

- Diferensiasi produk secara fisik : fitur, kualitas kerja, daya tahan, keandalan, perbaikan, gaya, desain.

- Diferensiasi servis : pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, layanan konsultasi, layanan lain-lain.

- Diferensiasi personil : kompetensi, keramahan, kredibilitas, keandalan, ketanggapan, komunikasi.

- Diferensiasi Citra : lambang (symbol), audio visual atau media tulis, suasana, peristiwa-peristiwa.

· Memilih Keunggulan Bersaing Yang Tepat

Yaitu mempromosikan dengan satu atribut yang dianggap “nomor satu”dan berbeda dengan pesaing sehingga mudah dikenal.Perbedaan dianggap bernilai bila memenuhi kriteria :

- Penting karena mempunyai nilai bagi pelanggan

- Khas

- Superior terhadap manfaat bagi pelanggan

- Dapat dikomunikasikan dan dapat dilihat pembeli

- Mendahului dari pesaing

- Terjangkau harganya bagi pembeli

- Menguntungkan bagi perusahaan

Dalam memilih strategi positioning yang tepat pemasar dapat memposissikan atas dasar manfaat dibandinmgkan dengan merek pesaing. positioning dari suatu merek disebut dengan brand’s value proposition. Ini menjawab pertanyaan konsumen tentang mengapa konsumen harus membeli.

Gambar berikut menunjukkan brand’s value proposition yang bisa dipilih perusahaan.

Brand’s value proposition

Price


More

The same

Less

Text Box: BenefitsMore

More

for

more

More

for

the same

More

for

less

The same



The same

for

less

Less



Less

for

much less

- Strategi more for more adalah memposisikan produk atau jasa pada posisi di atas (superior) dan menetapkan harga yang tinggi untuk menutup biaya yang tinggi tersebut

- Strategi more for the same adalah strategi dengan menempatkan kualitas produk lebih baik dibanding pesaing tetapi dengan harga yang sama dengan pesaing

- Strategi the same for less adalah strategi dengan menempatkan produk atau jasa pada posisi yang sama dengan pesaing tetapi dengan harga yang lebih murah.

- Strategi less for much less adalah strategi dengan menempatkan produk atau jasa pada posisi di bawah pesaing tetapi ditawarkan dengan harga yang lebih murah.

- Strategi more for less adalah strategi dengan menempatkan produk atau jasa lebih baik daripada pesaing tetapi dengan harga yang lebih murah.

· Secara efektif mengkomunikasikan serta menyampaikan posisi yang dipilih kepada pasar,yaitu memberitahukan kepada pelanggan posisi yang ditetapkan(misalnya posis mutu tinggi,harga rendah dll).

Read More »»